Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Biskui Bayi Kurang Baik

Written By gara on Sabtu, 15 September 2012 | 19.43

pernah ga anda cobain biskuit bayi? Kalo saya pribadi, jujur lebih enak biskuit bayi daripada biskuit biasa. Saya udah rasain berbagai varian rasa dari produsen makanan bayi terkemuka. Pisang, kacang hijau, beras merah, coklat, keju, semuanya enak dan MANIS. Anak2 pasti suka. Ditambah lagi berbagai manfaat seperti nutrisi tambahan dan merangsang pertumbuhan gigi bagi anak usia 6-9 bulan.
 
 
Disinilah terjadi masalah, dimana manfaat biskuit itu berbanding terbalik dengan MANISnya rasa biskuit tersebut. Bagi masyarakat modern sekarang, rasa manis itu seperti pembunuh. Berbagai masalah kesehatan bisa timbul dari si manis ini. Misalnya gigi berlubang, kegemukan (ngaca tampang sendiri), sampai penyakit degeneratif seperti diabetes.

Tidak begitu banyak nutrisi yang ditawarkan oleh sekeping biskuit bayi. Memberikan cemilan seperti biskuit pada bayi juga memicu kebiasaan ngemil yang tidak sehat. Bayi akan terbiasa oleh rasa manis yang berlebihan dan tidak mau makan jika makanan yang diberikan tidak berasa. Nanti akan benar2 susah menyuruh mereka makan sayur karena rasa sayur kahn hambar.

Dari kecil saja udah ditimbun begitu banyak gula, gimana besarnya nanti.
Untuk cemilan pengganti biskuit pada anak, bisa diberikan wortel rebus yang dipotong berbentuk stik, potongan pisang, roti stik yang tidak berbumbu, dan kue beras kecil. Bisa juga ditambahkan keju, roti dan potongan apel. Nah, kalo udah terbiasa sama cemilannya, anak akan terbiasa makan makanan yang berasa lebih kuat. Contohnya sayuran yang berdaun dan bewarna gelap seperti bayam, daging yang dimasak dan bertekstur halus (coba minta tips ama chef juna. he he he), telur yang direbus, berbagai bentuk roti, potongan buah alpokat, dan mentega non garam.

Untuk telur rebus, mungkin sebaiknya nunggu sampai umur anak mencapai satu tahun kali yah. Takutnya ntar anaknya alergi sama telur.

Anda mungkin pernah lihat iklan layanan masyarakat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Mereka menyarankan anda mengecek komposisi pada susu bayi karena kemungkinan mengandung gula tambahan berlebih yang tidak baik untuk anak seperti sukrosa, fruktosa, dan teman2nya. Tak lupa mereka menyarankan untuk memilih susu yang tidak mengandung gula tambahan. Saya setuju sama nih iklan. Biasakan bayi memakan makanan berasa alami untuk hidup sehat kedepannya.

smbr:kompasiana

0 komentar:

Posting Komentar