Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Daun katuk dan ibu menyusui

Written By gara on Rabu, 17 Oktober 2012 | 06.43

Daun Katuk untuk Ibu Menyusui

 
SEBUAH nasihat yang sering kita dengar bagi ibu menyusui,menyantap sayur daun katuk. Tumbuhan penghias pagar dijadikan sayur? Seperti apa rasanya?

Daun katuk ternyata kaya kandungan gizi. Dibandingkan daun pepaya dan daun singkong, kandungan kalori, protein, dan karbohidrat daun katuk hampir setara. Bahkan, kandungan zat besi daun katuk lebih unggul ketimbang daun pepaya dan daun singkong. Selain itu, juga kaya vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.

Di samping kaya protein, lemak, vitamin, dan mineral, daun katuk juga memiliki kandungan tanin, saponin falvon/ oid, dan alkaloid papaverin sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan pengobatan alami.

Salah satu manfaat daun katuk adalah untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI) karena mengandung senyawa asam seskuiterna. Daun katuk memang jarang dikonsumsi, tak heran di pasar, kehadiran daun ini juga sulit ditemukan. Bila belum tahu rasanya, jangan salah sangka.

Daun katuk hampir sama dengan bayam, dibuat sayur bening amat segar dan nikmat. Ibu yang sedang menyusui pasti suka. Menyantap sayur katuk, si kecil juga senang karena produksi ASI sang bunda lancar. Bagaimana mengolahnya?

Daun katuk biasanya diolah menjadi sayur bening. Anda pun dapat mencampurnya dengan bahan yang lain. Di resep kami, daun katuk dicampur dengan oyong atau semacam labu. Cukup dibumbui dengan irisan bawang merah dan putih, lalu taburi garam dan sedikit gula sebagai penyedap. Pasti akan menghasilkan olahan yang segar. Anda ingin mencobanya?

Sebenarnya, sayur ini bukan hanya untuk ibu menyusui karena daun katuk juga bermanfaat untuk mengatasi beberapa gangguan, antara lain, sulit buang air besar atau sembelit. Selain dibuat sayur, daun katuk ternyata juga nikmat untuk dijadikan teman sambal, atau sebagai lalapan.

Daun katuk direbus, kemudian cocolkan ke sambal terasi yang pedas, hmm pasti nikmat rasanya. 

smbr : sindo

0 komentar:

Posting Komentar